Senin, 02 November 2009

Cerita Rakyat "Sibatu"


Pembacaan UUD 1945

Upacara bendera sering diikuti oleh para pelajar. Pada kesempatan ini khusus membicarakan keikutsertaan pelajar mengikuti upacara karena rubrik ini dikhususkan untuk pelajar.

Seringkali pada saat pembacaan UUD 1945 terdapat kesalahan pemenggalan (jeda). Kesalahan ini dapat mengakibatkan kesalahan makna atau kerancuan kalimat. Misalnya, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa." Banyak terjadi hal ini dilakukan. Seharusnya, kalimat itu tidak berhenti di situ dengan intonasi turun (titik) tetapi dibacakan dengan intonasi datar karena masih ada lanjutannya. Apalagi di dalam teks memang tidak ada tanda titik di akhir penggalan kalimat tersebut. Selain itu masih banyak lagi pemenggalan di seluruh bacaan itu.

Sebagai Bangsa Indonesia yang memiliki bahasa nasional Bahasa Indonesia seharusnya kritis terhadap penggunaan bahasa yang baku, tidak membiarkan penggunaan bahasa yang semakin tergelincir dibiarkan. Kekeliruan yang terus berulang jangan dianggap benar. Telusuri setiap keraguan ucapan maupun tulisan Indonesia. Dengan demikian, akan tetap terjaga originalitas Bahasa Indonesia.